Penerapan teknologi dan digitalisasi di sektor pertanian saat ini semakin
berkembang. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian seperti halnya
pengolahan hasil pertanian tembakau. Salah satu tahapan pengolahan tembakau adalah
proses pengeringan yang menggunakan metode flue curing yaitu menyalurkan hasil uap
panas dari heater ke dalam oven dengan mengggunakan pengaturan suhu secara manual.
Pada penelitian ini dikembangkan prototipe pengering tembakau otomatis menggunakan
konsep metode flue curing yang dikontrol oleh sistem kendali PID dan deteksi kematangan
daun menggunakan sensor warna. Berdasarkan hasil identifikasi pemodelan PID diperoleh
variabel Kp = 0.3506, Ti = 0.002504, Td = 11.14 kemudian diujikan pada simulasi simulink
dan penerapan langsung terhadap perangkat dengan parameter suhu yang berbeda yaitu
40?, 50?, 60?, 70? Tingkat pembacaan sensor warna TCS3200 didapatkan dari hasil
langkah identifikasi mapping pembacaan jarak antara sensor ke daun berkisar 1 cm dengan
keberhasilan pembacaan berbagai golongan warna daun dan pengiriman data pada perangkat
ke server (firebase dan google spreadsheet) dengan menggunakan analisa quality of service
(QOS) diperoleh hasil troughtput 2774 kb, packet loss 1%, latency 473,82 ms, dan jitter
474,12 ms. Dalam pemrosesan PID perangkat memiliki sistem kerja yang sesuai dengan
karakteristik diharapkan pada prosedur metode flue curing. Kemudian sensor warna
TCS3200 dapat membedakan ketika daun tembakau telah matang dan tidak matang dengan
pembacaan nilai rgb selama pemrosesan pengeringan berjalan secara yang bekerja secara
otomatis. Sensor warna TCS3200 tidak hanya membaca warna daun, namun dapat membuat
oven berhenti ketika ada indikasi daun sudah matang agar tidak terjadinya over heating
selama pemanasan. Keseluruhan sistem ini dapat digunakan secara otomatis sehingga
mempermudah operator dalam memonitoring pengolahan pada pengeringan tembakau.
Kata Kunci : Flue curing, PID, Tembakau, QOS