Kemajuan teknologi informasi telah membawa perubahan signifikan dalam sektor keuangan, khususnya melalui layanan keuangan digital yang meningkatkan akses dan efisiensi transaksi. Salah satu inovasi dalam bidang ini adalah financial technology (fintech), yang mengintegrasikan teknologi modern dengan layanan keuangan untuk meningkatkan efisiensi dalam pembayaran, transfer dana, pemberian pinjaman, pengelolaan aset, dan manajemen keuangan. Adopsi fintech, khususnya e-wallet, semakin meningkat di Indonesia, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti persepsi manfaat, kemudahan penggunaan, sikap penggunaan, dan minat perilaku. Dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM), penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi Ewallet GoPay oleh Generasi Z di pulau Jawa. Variabel eksternal seperti usabilitas fitur dan aksesibilitas ditambahkan untuk menganalisis pengaruhnya terhadap variabel utama dari TAM. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan data yang dikumpulkan akan diolah menggunakan R programming package PLSPM dan metode SEM-PLS. Data diperoleh dari survei terhadap 384 mahasiswa aktif yang saat ini sedang menjalani pembelajaran di Pulau Jawa, sesuai dengan rumus Lemeshow. Berdasarkan model TAM dan variabel yang ada, penelitian ini menguji 9 hipotesis. Dari 9 hipotesis tersebut, 1 hipotesis ditolak dan 8 hipotesis diterima, yang berarti 88.89% dari hipotesis yang diuji diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usabilitas fitur tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan, namun memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan. Sementara itu, aksesibilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan dan kemudahan penggunaan. Selain itu, persepsi kegunaan dan kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap sikap dan niat perilaku penggunaan E-wallet GoPay. Temuan ini memberikan pandangan berharga bagi pengembang aplikasi fintech untuk meningkatkan adopsi e-wallet di kalangan mahasiswa aktif Generasi Z.