Kerti Bali Sejahtera Corporate University (KBS CorpU) adalah sebuah sistem yang saat ini sedang dikembangkan oleh Tim Pengembang dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali (BKPSDM). Sistem ini dirancang untuk meningkatkan kinerja Indeks Profesional (IP) dan Kompetensi bagi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) serta Non-ASN di Provinsi Bali. Aplikasi ini diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2024, dengan tujuan membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan kompetensi ASN. Namun, selama pengembangan KBS CorpU, ditemukan bahwa belum ada pengukuran efisiensi pada proses pelayanan Pengembangan Kompetensi (PK) untuk mengevaluasi kinerja IP dan kompetensi pegawai ASN yang saat ini rendah. Hal ini bertentangan dengan pengembangan kompetensi sebagaimana diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis efisiensi pada PK agar BKPSDM dan pemerintah dapat mengetahui tingkat kesiapan dan kesuksesan aplikasi ini dalam mewujudkan visi pemerintah Bali untuk meningkatkan kinerja IP dan kompetensi pegawai ASN di provinsi tersebut. Sebelum tahap pengukuran, dilakukan identifikasi melalui analisis Value Chain dan Decomposition Process untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang mempengaruhi pengembangan KBS CorpU, serta mengapa pelayanan PK menjadi masalah yang perlu dibahas. Setelah itu, dilakukan analisis PICK Chart untuk menemukan solusi yang dapat diterapkan pada masalah yang telah diidentifikasi. Untuk membuktikan efisiensi proses PK, digunakan metode Business Process Improvement (BPI) guna mengidentifikasi Total Value Added Time (TVAT) dan Total Lead Time (TLT) pada proses PK saat ini (as-is) dan yang diharapkan (to-be). Dengan memanfaatkan rumus Process Cycle Efficiency (PCE), dapat diperoleh persentase efisiensi waktu, dan hasil akhir yang signifikan diperoleh dengan menggunakan rumus Nilai Peningkatan Efisiensi (NPE). Analisis, metode, dan rumus-rumus tersebut diharapkan dapat membantu penelitian ini untuk mencapai hasil yang diinginkan. Selain pemodelan proses PK saat ini (as-is) dan yang diharapkan (to-be), output yang dihasilkan dibagi menjadi beberapa poin: Pertama, hasil simulasi analisis waktu pada proses PK saat ini dengan rata-rata waktu 8981 menit dan yang diharapkan dengan rata-rata waktu 4388 menit. Kedua, persentase efisiensi waktu dari proses bisnis saat ini sebesar 27,73% dan yang diharapkan sebesar 37%. Ketiga, peningkatan efisiensi waktu dari proses yang diharapkan dibandingkan dengan proses bisnis saat ini sebesar 104%. Keempat, produktivitas pelayanan PK meningkat dari 5 usulan per bulan (as-is) menjadi 10 usulan per bulan (to-be). Secara keseluruhan, proses pelayanan PK yang diharapkan menunjukkan peningkatan strategi bisnis yang terbukti dengan efisiensi waktu sebesar 104%, pengurangan jumlah aktivitas sebesar 52%, pengurangan jumlah dokumen sebesar 100%, dan penurunan biaya tetap sebesar -62%, yang menunjukkan efisiensi signifikan dalam proses PK yang diharapkan. Pengeluaran biaya juga berkurang sebesar 22,7%. Dari output yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa produktivitas pelayanan PK dalam 30 hari, yang awalnya hanya mampu menyelesaikan 5 usulan, dapat meningkat menjadi 10 usulan yang mampu diselesaikan. Dengan demikian, hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi untuk penyederhanaan dan peningkatan proses pelayanan PK yang diharapkan melalui metode BPI. Hasil penelitian ini juga menjadi validasi kesiapan publikasi aplikasi KBS CorpU serta kesuksesan dalam meningkatkan kinerja IP dan kompetensi ASN/Non-ASN di Provinsi Bali pada tahun-tahun mendatang. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan PK di Bali, serta mendukung visi pemerintah dalam menciptakan aparatur yang kompeten dan profesional.