Perkembangan teknologi sistem informasi telah menciptakan peluang besar untuk peningkatan efisiensi dan inovasi di berbagai sektor. Namun, realitas di lapangan menunjukkan adanya variasi dalam tingkat adopsi teknologi, dengan beberapa perusahaan berhasil mengintegrasikannya dengan sukses sementara yang lain menghadapi hambatan. Resistensi perubahan, kurangnya pemahaman teknologi, dan dukungan manajemen yang tidak memadai dapat menjadi faktor penentu dalam penerimaan teknologi oleh pengguna. sehingga dilakukan pengembangan model alternatif penerimaan teknologi sistem informasi berdasarkan analisis terhadap variabel-variabel terkait dari model TAM, UTAUT, HMSAM, dan DOI. Melalui pendekatan Principal Component Analysis (PCA), penelitian ini mengidentifikasi 7 komponen utama yang signifikan, membentuk dasar pengembangan model alternatif. Tiga model diusulkan dan diuji validitas serta reliabilitasnya menggunakan SmartPLS. Hasilnya menunjukkan bahwa model-model tersebut valid, reliabel, dan mampu menjelaskan variasi dalam penerimaan teknologi. Model pertama mengfokuskan pada pengaruh kenyamanan pengguna, pengalaman pengguna, dampak sosial, harapan pengguna, dan relevansi pekerjaan terhadap persepsi kegunaan dan perilaku penggunaan. Model kedua mengeksplorasi kenyamanan pengguna, relevansi pekerjaan, dampak sosial, dan harapan pengguna dalam konteks penggunaan sistem. Model ketiga merangkum variabel-variabel tersebut untuk menjelaskan perilaku penggunaan. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa
ketiga model memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan teknologi. Path Coefficients menggambarkan bagaimana kekuatan hubungan
antar variabel dalam setiap model. Pengujian Goodness of Fit (GoF) mengindikasikan bahwa Model 3 memiliki tingkat kesesuaian yang baik, dibandingkan Model 1 dan Model 2.
Kata kunci: Technology Acceptance Model, Principal Component Analysis, SmartPLS, penerimaan teknologi, sistem informasi.