Kampung Blekok Rancabayawak yang berada di kawasan Gedebage di daerah
Bandung Timur direncanakan sebagai Bandung Teknopolis. Kampung Blekok
Rancabayawak adalah suatu wisata yang memiliki konservasi alam dan menjadi
tempat bersarang ribuan jenis burung sawah yang terdiri dari burung blekok,
burung kuntul kerbau, dan burung kowak. burung sawah ini hidup sangat
berdekatan dengan warga Kampung Blekok. Kampung Blekok Rancabayawak
cukup sulit untuk dikunjungi karena minimnya sistem informasi yang disediakan
oleh pengelola Kampung Blekok Rancabayawak, POKDARWIS Cisaranten Kidul
maupun pemerintah sehingga kurang mendukung kenyamanan bagi wisatawan.
Wisatawan merasa kesulitan ketika mengunjungi Kampung Blekok
Rancabayawak karena belum adanya sign system yang diletakkan di beberapa titik
kawasan Kampung Blekok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan
metode perancangan design thinking dengan lima tahapan yaitu; emphatize,
define, ideation, prototype, dan test. Namun pada penelitian ini tahapannya
dibatasi hingga prototype. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan
melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Analisis dilakukan dengan
analisis matriks perbandingan yaitu dengan membandingkan sign system pada 3
wisata sejenis dengan Kampung Blekok Rancabayawak sebagai acuan dalam
perancangan sign system untuk Kampung Blekok Rancabayawak. Penelitian ini
menghasilkan rancangan inovasi yang didapatkan dari studi komparatif dan
rancangan yang dapat merepresentasikan Kampung Blekok Rancabayawak. Fokus
pada perancangan ini adalah bagaimana menunjukkan sign system yang dapat
memandu dan memberikan informasi kepada wisatawan di wilayah Kampung
Blekok Rancabayawak, sehingga sign system yang dirancang dapat efektif dan
efisien.
Kata Kunci: Sign System, Desa Wisata, Kampung Blekok