Di lingkungan tempat kerja, ketergantungan pada jaringan komputer semakin meningkat. Masalah ini juga berlaku di Kantor Kelurahan Bendul Merisi, di mana jumlah perangkat yang terhubung semakin banyak sehingga menyebabkan peningkatan tekanan pada jaringan. Salah satu solusi yang bisa digunakan adalah menyeimbangkan beban traffic dua atau lebih suatu jaringan pada modem ISP menggunakan teknik load balancing dengan metode PCC, ECMP dan NTH. Load balancing dilakukan menggunakan Mikrotik RouterBoard, dengan diberi beberapa skenario beban yang akan diberikan pada jaringan dan pemutusan salah satu ISP. Setelah uji coba penerapan load balancing dilakukan, terlihat terdapat kenaikan kualitas jaringan terutama pada kategori throughput dan packet loss yang awalnya memiliki rata - rata throughput download sebesar 19,4 Mb/s dan packet loss sebesar 6,32% menjadi throughput sebesar 26,6 Mb/s dan packet loss sebesar 0,0087574%, untuk upload sebelumnya memiliki rata – rata throughput sebesar 6,388 Mb/s dan packet loss sebesar 0,04936% menjadi throughput sebesar 8,7982 Mb/s dan packet loss sebesar 0,00942%. Dari ketiga metode load balancing PCC, ECMP, dan NTH mendapatkan hasil QoS yang berbeda – beda, throughput tertinggi dimenangkan oleh metode ECMP, packet loss terendah diambil oleh metode NTH, delay paling sedikit dimenangkan oleh PCC, jitter terendah diambil oleh PCC . Dari penjumlahan poin QoS dari ketiga metode load balancing, ECMP mendapatkan hasil yang paling baik untuk digunakan di wilayah Kantor. Pada saat pemutusan ISP 1, ISP 2 langsung membackup jaringan internet hal ini karena sudah diterapkannya metode failover pada load balancing, sehingga user masih bisa menggunakan jaringan internet.