Pentingnya sebuah keluarga dalam membangun komunikasi akan secara tidak langsung dapat menciptakan keharmonisan dan juga menciptakan bounding yang erat diantara orang tua dan anak maupun sebaliknya. Namun, kenyataannya tidak semua keluarga dapat membangun komunikasi yang baik dan menciptakan keluarga yang hamonis. Hal ini dikarenakan adanya anggota keluarga yang diberikan cobaan yaitu dengan adanya anak berkebutuhan khusus, salah satunya anak pengidap autisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan interpersonal diantara orang tua dan anak autisme yang memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi dengan menggunakan pendekatan Relational Dialectics Theory (RDT). Metode penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dialektika relasional hubungan interpersonal antara orang tua dan anak pengidap autisme ketika membangun sebuah komunikasi memunculkan sebuah ketegangan atau tension didalamnya. Tentunya hal tersebut akan memunculkan challenge atau tantangan bagi orang tua terkait bagaimana cara mereka mengahadapi ketegangan ketika membangun komunikasi dengan anak pengidap autisme agar menciptakan komunikasi yang dapat dimengerti satu sama lainnya.