Sub-sektor otomotif dan komponen merupakan salah satu sektor yang bisa diandalkan karena telah memberikan kontribusi cukup signifikan bagi perekonomian nasional. Sehingga menjanjikan untuk di investasikan. Fluktuasi harga saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun ke tahun mengalami pergerakan dan pertumbuhan. Salah satu yang mempengaruhi naik turunnya harga saham suatu perusahaan yaitu kondisi fundamental ekonomi makro dan perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung nilai wajar atau nilai intrinsik saham pada sub sektor otomotif dan komponen pada tahun 2022, berdasarkan data keuangan sejak 2017-2021 lalu di proyeksikan untuk tahun 2022-2026. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah PT. Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT. Garuda Metalindo Tbk (BOLT) dan PT. Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN). Perhitungan nilai wajar dalam penelitian ini diterapkan dalam tiga skenario diantaranya skenario pesimis, moderat dan optimis.
Metode yang digunakan untuk menghitung nilai intrinsik dari saham-saham pada penelitian ini adalah metode Discounted Cash Flow (DCF) dengan pendekatan Free Cashflow to Firm (FCFF) dan Relative Valuation (RV) dengan pendekatan Price to Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Dari hasil perhitungan dengan metode DCF diperoleh hasil sebagai berikut: nilai intrinsik saham AUTO dan LPIN berada pada kondisi undervalued di semua skenario, sedangkan untuk BOLT di nilai overvalued disemua skenario. Metode perhitungan DCF divalidasi oleh metode RV melalui pendekatan PER dan PBV dimana hasil perhitungannya menyatakan, saham AUTO, BOLT dan LPIN dinyatakan valid karena berada dalam rentang industri. Oleh karena itu sebagai kesimpulan, penelitian ini merekomendasikan para investor untuk menjual saham BOLT dan membeli saham AUTO dan LPIN.
Kata kunci: Valuasi, nilai intrinsik, Discounted Cash Flow (DCF), Relative Valuation (RV), otomotif dan komponen.