Sistem Cyber-Physical (CPS) menjadi elemen kunci dalam mewujudkan implementasi generasi ke-4 dari revolusi industri. CPS mengintegrasikan sistem otomasi, teknologi elektronik, jaringan internet, dan pembelajaran mesin. Penerapan CPS di sektor pertanian dianggap sebagai langkah penting dalam mendukung keberlanjutan sistem agribisnis. Precision agriculture dan pervasive computing dalam bidang pertanian memiliki potensi untuk memberikan manfaat optimal bagi para pemangku kepentingan.
Salah satu contoh penerapan CPS adalah sistem pertanian cerdas yang dirancang untuk menghasilkan panen yang terukur dan maksimal tanpa merugikan unsur hara tanah, yang dipantau secara cermat sesuai dengan kondisi cuaca. Sebelumnya, beberapa penelitian telah mengembangkan sistem berbasis komunikasi LoRa untuk memantau cuaca lokal dan mengukur kondisi nutrisi tanah, yang dapat diakses melalui jaringan internet.
Penelitian ini akan melibatkan integrasi CPS dengan simpul pemantauan dan kontrol pertanian berbasis komunikasi LoRa dengan mempertimbangkan kondisi lokal di Taman Riset dan Rekreasi, Telkom University, serta di industri pertanian mitra sebagai model implementasi yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi sensor canggih meningkatkan akurasi pengukuran cuaca hingga 95%. Data kuantitatif yang dikumpulkan dari stasiun cuaca baru mencerminkan peningkatan signifikan dalam pemantauan cuaca. Secara kualitatif, respons positif dari pemangku kepentingan, termasuk otoritas penanggulangan bencana dan petani, juga tercatat. Dengan demikian, pengembangan stasiun cuaca modern ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi cuaca yang dapat diandalkan, sekaligus menjadi langkah progresif dalam mengatasi tantangan perubahan iklim.
Kata kunci : Cyber Physical System, Pertanian Cerdas, Komunikasi Long-Range, Unsur Hara Tanah, Cuaca.