Modest fesyen telah menjadi tren global terkini di dunia modern Industri fesyen muslim dan muslimah menjadi salah satu penggerak ekonomi kreatif terbesar di Indonesia. Meningkatnya permintaan fesyen muslim di Indonesia dipicu oleh beberapa faktor. Salah satu pendorong utamanya adalah meningkatnya kelas menengah, dengan peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan dan meningkatnya keinginan akan pakaian modis. Industri fesyen Muslim di Indonesia diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan populasi Muslim yang besar di negara ini, namun juga memberikan dampak yang signifikan terhadap kancah fesyen global. Dari sekian banyak pelaku usaha di industri fesyen muslim di Indonesia, salah satunya adalah Leika Hijab. Namun, pada beberapa tahun kebelakang tepatnya 2020 hingga 2022, pendapatan yang diterima oleh Leika Hijab terus mengalami penurunan.
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengembangkan bisnis Leika Hijab dengan menganalisis Business Model Canvas dari Leika Hijab, menganalisis kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman Leika hijab menggunakan analisis BMC, PESTEL, dan Five Forces industri dan merumuskan strategi baru yang dapat diintegrasikan kedalam BMC saat ini. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan menggunakan teknik analisis seperti wawancara dan studi kasus.
Hasil penelitian didapatkan bahwa, Business Model Canvas pada kondisi saat ini secara garis besar dikatakan cukup baik karena Leika Hijab memenuhi 9 elemen. Setelah dilakukan analisa BMC kemudian ditinjau dari aspek PESTLE, Porter’s Five Force. Hasilnya terdapat 9 elemen perusahaan yang harus diperbaiki dengan penambahan poin-poin penting pada masing-masing faktor khusunya pada elemen value proposition, channels, dan customer relationship.
Kata Kunci : UMKM, bisnis fesyen, model bisnis canvas, Analisa SWOT, Analisa PESTLE, Analisa Porter’s Five Forces, Leika Hijab