Industri kosmetik segmen perawatan kulit mengalami pertumbuhan secara signifikan
dalam beberapa dekade terakhir. Kehadiran teknologi baru, perubahan gaya hidup, dan
peningkatan kesadaran akan perawatan diri telah menjadi pendorong utama dalam
meningkatnya persaingan di sektor ini. Perusahaan-perusahaan kosmetik berlomba-
lomba untuk memperkenalkan inovasi, menggunakan bahan-bahan alami, dan
mengembangkan produk-produk yang dapat menawarkan solusi yang lebih efektif dan
personalisasi untuk beragam jenis kulit.
Penelitian kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis dampak brand trust dan
social media marketing terhadap loyalitas konsumen hand and body lotion Vaseline di
Jawa Barat merupakan metode penelitian yang diterapkan dalam skripsi ini. Studi ini
dilakukan melalui survei yang melibatkan serangkaian tes pengetahuan. Peneliti
melakukan analisis data dari jawaban-jawaban konsumen hand and body lotion
Vaseline yang terdapat dalam kuesioner. Accidental sampling adalah metode sampling
yang diterapkan dalam studi ini. Penulis menentukan total 385 responden untuk diteliti
dengan menerapkan rumus Bernoulli. Aplikasi SPSS Versi 26 adalah software yang
digunakan untuk melakukan pengolahan data. Uji analisis regresi berganda adalah
pendekatan analisis yang diterapkan dalam studi ini.
Studi ini memberikan kontribusi pemahaman kita tentang pengaruh brand trust dan
social media marketing terhadap kesetiaan konsumen. Hasil studi ini diharapkan dapat
dijadikan evaluasi untuk perusahaan terkait pengelolaan social media marketing dan
brand trust untuk mempertahankan loyalitas konsumen.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa customer loyalty (Y) dipengaruhi secara
signifikan oleh brand trust (X1) dan social media marketing (X2) secara bersama-
sama. Penggunaan uji koefisien determinasi menunjukan suatu hasil bahwa brand trust
dan social media marketing memainkan peran signifikan dengan kontribusi sebesar
35,8% terhadap customer loyalty hand and body lotion Vaseline, sedangkan sisanya
berkenaan dengan pengaruh pengaruh diluar variabel yang tidak diteliti dalam
penelitian, yaitu sebesar 64,2%.