Abstrak: Di Indonesia, pengasuhan anak sering kali menjadi tanggung jawab utama perempuan akibat pengaruh budaya patriarki yang menempatkan tugas rumah tangga dan pengasuhan sepenuhnya pada ibu. Ketidakseimbangan ini meningkatkan risiko masalah kesehatan mental bagi perempuan, termasuk depresi pasca persalinan, yang sering disebabkan oleh perubahan hormon dan beban pengasuhan yang berat. Periode postpartum adalah masa krusial untuk pemulihan ibu dan bayi, namun fasilitas perawatan pasca melahirkan di Indonesia masih terbatas dan kurang mendukung kenyamanan serta privasi ibu. Survei terhadap ibu yang melahirkan dalam dua tahun terakhir menunjukkan bahwa banyak ibu merasa tidak mendapatkan fasilitas yang memadai untuk pemulihan fisik dan mental. Penelitian ini menggunakan metode survei untuk menilai kebutuhan ibu pasca melahirkan dan mengevaluasi potensi pusat perawatan pasca melahirkan yang mengadopsi konsep healing environment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konsep healing environment dalam desain interior pusat perawatan pasca melahirkan dapat menciptakan lingkungan yang menenangkan, mempercepat proses pemulihan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan pasca melahirkan dan pembagian peran dalam pengasuhan anak. Penelitian ini menyoroti kebutuhan akan fasilitas perawatan pasca melahirkan yang lebih komprehensif di Indonesia dan memberikan wawasan tentang bagaimana desain interior dapat meningkatkan hasil kesehatan maternal.
Kata kunci: interior, mental, pemulihan, penyembuhan, postpartum.