Penggunaan teknologi e-Health terus meningkat dari waktu ke waktu, salah satunya konseling online. Konseling online merupakan praktik konseling yang dilakukan melalui teknologi informasi dengan tujuan untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Generasi Z yang dikenal sebagai digital native, sangat kompeten dalam teknologi namun lebih rentan mengalami kecemasan. Berdasarkan data SKI 2023, kelompok usia 15-24 memiliki tingkat depresi tertinggi, dengan Jawa Barat sebagai provinsi dengan tingkat depresi tertinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel terhadap adopsi penerimaan teknologi konseling online yang dilakukan oleh generasi Z di Jawa Barat, menggunakan model UTAUT yang memiliki enam variabel: performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, behavioral intention, dan use behavior. Teknik analisis yang digunakan adalah PLS-SEM dengan tools menggunakan SmartP