Budaya popular merupakan sekumpulan ide, praktik, kepercayaan, dan objek material yang dominan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pada periode waktu tertentu, salah satunya adalah fashion. Fashion dalam budaya populer memainkan peran penting dalam membentuk identitas sebuah individu dan kelompok. Fashion juga dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti perkembangan teknologi dan media massa, salah satu contohnya adalah penyebaran tren melalui platform Tiktok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis resepsi konten Tiktok @Swaragembira pada remaja pengguna fashion kain batik. Penelitian ini dilakukan menggunakan teori Analisis Resepsi Stuart Hall melalui metode kualitatif pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menemukan bahwa media sosial, terutama Tiktok, memainkan peran signifikan dalam mempengaruhi dan membentuk resepsi budaya populer di kalangan remaja. Akun Tiktok @Swaragembira, yang secara aktif mempromosikan penggunaan kain batik dalam fashion sehari-hari, telah berhasil menarik perhatian audiens dengan pendekatan yang modern dan relevan. Pada tahap dominant-hegemonic dalam resepsi budaya, penelitian ini menemukan bahwa banyak audiens menerima pesan yang disampaikan oleh @Swaragembira. Namun, tidak semua audiens sepenuhnya menerima pesan tersebut tanpa penyesuaian. Pada tahap negosiasi, ditemukan bahwa beberapa audiens menafsirkan pesan yang diterima sesuai dengan pengalaman, keyakinan, atau situasi pribadi mereka. Penelitian ini juga tidak menemukan adanya audiens yang menolak pesan secara tegas, yang menunjukkan bahwa konten yang disampaikan oleh @Swaragembira tidak hanya diterima dengan baik, tetapi juga dimaknai yang sama oleh mayoritas audiens.
Kata Kunci: Budaya Populer, Fashion, Media Sosial Tiktok, Resepsi Budaya