Di samping banyaknya klaim inisiatif ramah lingkungan perusahaan, dampaknya
terhadap lingkungan belum signifikan. Konsumen mulai mempersepsikan adanya
praktik greenwashing pada produk ramah lingkungan. Dengan menggunakan
paradigma C-A-B, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi
greenwashing terhadap niat beli produk kemasan ramah lingkungan, dengan peran
green concern sebagai mediator dan religiusitas sebagai pemoderasi hubungan.
Sampel yang digunakan adalah konsumen produk kemasan ramah lingkungan dari
berbagai jenis produk yang berjumlah 280 responden. Metode pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan menggunakan jenis
purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif
sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
persepsi greenwashing konsumen tidak hanya memiliki dampak negatif secara
langsung terhadap niat beli hijau, tetapi juga memiliki pengaruh negatif secara tidak
langsung dengan mediasi parsial melalui green concern. Namun, religiusitas
terbukti secara empiris tidak dapat memperkuat hubungan negatif antara persepsi
greenwashing dan niat beli hijau. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan agar
perusahaan menyampaikan informasi dan menerapkan strategi hijau yang benar dan
bukan praktik greenwashing. Selain itu, pemerintah sebagai pembuat kebijakan
harus terlibat secara mendalam dalam mempromosikan pengembangan pasar hijau
di Indonesia.