Perkembangan teknologi membuat pelecehan terhadap perempuan merambat pada dunia siber, salah satunya adalah cyber harassment. Ironisnya, perempuan berhijab dan berpakaian tertutup pun seringkali dapat mengalami cyber harassment. Padahal, sejatinya perempuan berhijab tidak akan mengalami situasi menyakitkan seperti pelecehan seksual. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman cyber harassment dan konsep diri yang terbentuk atas pengalaman cyber harassment yang terjadi pada perempuan berhijab khususnya mahasiswi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi serta wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk cyber harassment yang dialami informan berupa pelecehan tulisan dan pelecehan visual. Pelaku diketahui identitasnya sebagai teman dan orang tidak dikenal. Informan mendapatkan perlakuan tersebut di media sosial WhatsApp, X/Twitter, Instagram, dan Telegram. Pengalaman cyber harassment tersebut memberikan efek kognitif, afektif, dan konatif yang berbeda-beda pada setiap informan. Pengalaman cyber harassment tersebut juga mempengaruhi konsep diri informan yang sebagian besar bersifat negatif dibandingkan dengan positif.