Mainan menumpuk nyatanya menjadi salah satu permasalahan orangtua yang sedang atau pernah memiliki anak kecil, ketika mainan tersebut sudah tidak digunakan sebagian orangtua mulai mengambil opsi untuk memberikannya pada orang lain, namun karena keterbatasan informasi dan akses banyak dari mereka yang memutuskan untuk membuangnya atau menyimpannya saja. Atau jika hendak membagikan mainan tersebut terbatas hanya pada saudara ataupun tetangga, hal ini tentunya sudah baik, namun akan jauh lebih baik jika setiap orangtua memiliki kesadaran untuk berbagi dengan anak-anak yang jauh lebih membutuhkan. dalam memenuhi hal tersebut fasilitas yang diperlukan salah satunya adalah akses yang dapat mempermudah proses donasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi ke tempat-tempat dimana anak yang membutuhkan berada, seperti panti asuhan dan sebagainya. Wawancara kepada para ahli di bidangnya, dan dilengkapi dengan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan adalah design thinking dengan cara emphatize, define, ideate, prototype dan testing kemudian dilengkapi dengan analisis matriks perbandingan untuk menemukan keunggulan dari prototype yang akan dirancang nantinya. Dari permasalahan tersebut diharapkan dapat terpecahkan dengan menggunakan metode yang sesuai agar setiap anak dapat merasakan kebahagiaan yang sama meski latar belakang yang berbeda.