Propaganda merupakan komunikasi yang dipakai oleh suatu kelompok terorganisasi untuk menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan-tindakan suatu massa. Penulis melihat bahwa propaganda terjadi karena adanya peran pemerintah di suatu daerah. Pemerintah merupakan alasan utama terjadinya transformasi nilai-nilai di masyarakat. Hal ini terjadi karena adanya suatu aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyampaikan kebijakan dan tujuan pemerintah itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan dapat berupa propaganda. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan propaganda, khususnya pada teknik yang digunakan sebagai sarana transformasi masyarakat Desa Sukowiyono. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara sebagai cara pengambilan data. Wawancara dilakukan terhadap tokoh agama dan penganut Islam Kejawen di Desa Sukowiyono. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi masyarakat Desa Sukowiyono memunculkan variasi Kejawen baru yang terbentuk dari integrasi nilai baru dan Kejawen. Teknik propaganda digunakan untuk meraih tujuan dengan efektif dan efisien. Terdapat empat teknik yang digunakan, name calling, glithering generalities, transfer, dan using all form of persuation. Pada kasus transformasi masyarakat Desa Sukowiyono, beberapa macam propaganda dilakukan secara bersama-sama dan media melalui dakwah secara berkelanjutan digunakan dalam menyebarkan informasi serta kebijakan pemerintah.