Bandung yang merupakan kota kreatif bidang desain, memiliki enam kampung wisata kreatif. Salah satu dari kampung wisata kreatif tersebut adalah Kawasan Cibaduyut. Kawasan ini menjadi tempat para produsen dan penjual produk alas kaki dan produk dari kulit. Para penjual produk alas kaki di kawasan ini menggunakan kemasan berupa kantung plastik dan kotak sepatu untuk mengemas produk yang dibeli. Kemasan tersebut tidak memuat bentuk dan visual yang dapat memperkuat identitas kawasan Cibaduyut. Maka dari itu pada perancangan ini akan membuat kemasan yang visual dan bentuknya bisa memperkuat identitas Cibaduyut sebagai kawasan industri sepatu. Metode yang digunakan adalah metode yang terdapat pada buku Sri Julianti. Metode tersebut terdiri dari beberapa tahap yaitu, memahami produk, menentukan target pengguna dan konsumen, ekplorasi ide, pengembangan konsep, desain rinci, dan perbaikan. Dari penggunaan metode tersebut didapatkan bentuk kemasan yang memiliki pegangan (handle) membuat kemasan bisa dibawa tanpa kemasan pendukung dan perwajahan kemasan yang memuat ciri khas kawasan bisa terlihat serta tersampaikan kepada wisatawan atau konsumen dengan maksimal. Kemasan ini juga bisa digunakan kembali sebagai tempat penyimpanan barang. Pada akhirnya kemasan yang sudah dirancang bisa menjadi alat untuk membantu menegaskan identitas kawasan Cibaduyut dengan bentuknya yang mampu mengkomunikasikan perwajahan kemasan secara langsung.