Sektor industri kecil menengah (IKM) memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia dengan berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan distribusi pendapatan di seluruh masyarakat. Salah satu kabupaten yang berpotensi dalam sektor industri kecil menengah yaitu Kabupaten Banyuwangi karena memiliki berbagai sumber daya alam dan budaya yang dapat dimanfaatkan oleh IKM untuk menghasilkan produk-produk unggulan. Namun, terdapat kendala-kendala yang muncul dalam perkembangan industri kecil menegah di Kabupaten Banyuwangi meliputi keterbatasan motivasi kerja masyarakat, keterbatasan inovasi, serta keterbatasan pengetahuan terkait pengelolaan industri kecil menengah yang menyebabkan kinerja yang belum optimal pada sektor IKM. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi dalam meningkatkan kinerja IKM di Kabupaten Banyuwangi.
Metode pada penelitian ini menggunakan mix method yaitu gabungan dari kuantitatif dan kualitatif. Objek kajian pada penelitian ini adalah IKM yang belokasi di Kabupaten Banyuwangi. Dalam pengembangan model konseptual penelitian ini melakukan elaborasi dari konsep open innovation, knowledge management capability, dan organizational performance. Sampel pada penelitian ini sebanyak 200 responden yang merupakan para pelaku IKM yang bergerak pada industri pengolahan meliputi kerajinan, pakaian serta makanan dan minuman. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pada penelitian ini dilakukan pengujian hipotesis dilakukan melalui pengujian statistik menggunakan SEM-PLS. Sedangkan pendekatan dinamis digunakan untuk menganalisis skenario terbaik dalam peningkatan kinerja IKM Kabupaten Banyuwangi.
Hasil dari penelitian ini adalah mendapatkan bahwa variabel open innovation berpengaruh negatif signifikan terhadap organizational performance. Sedangkan variabel open innovation terhadap knowledge management capability dan knowledge management capability terhadap performance organization berpengaruh positif signikan secara statistik. Selain itu, model simulasi dinamis yang disusun digunakan untuk memberikan rekomendasi kepada stakeholders dalam menentukan skenario strategi kebijakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja industri kecil menengah yang optimal dengan mempertimbangkan segi operasional dan segi finansial. Variabel yang digunakan dalam memodelkan simulasi dinamis bersumber dari variabel yang valid dari pengujian SEM-PLS dan bersifat kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat delapan alternatif skenario strategi dalam meningkatkan kinerja dengan mempertimbangkan faktor jumlah pelanggan dan profitabilitas dari IKM Kabupaten Banyuwangi.