Benjang Gelut merupakan kesenian tradisional yang berasal dari kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Benjang Gelut dahulu sering digelar bersamaan dengan benjang heleran. Namun saat ini jarang digelar, hal tersebut dikarenakan oleh masyarakat Ujungberung dan Kota Bandung yang kurang memiliki pengetahuan tentang benjang gelut, minimnya antusias masyarakat, ditambah adanya budaya luar menyebabkan kesenian ini hampir dilupakan dan kurangnya karya sejenis yang memaksimalkan bentuk editing pada film. Hal inilah yang menjadi alasan perancang untuk merancang penyuntingan film fiksi, yaitu merupakan sebuah proses menggabungkan video dan audio yang dihasilkan dari proses produksi yang akan menghasilkan sebuah film yang padu, mempunyai makna dan menghibur. Perancangan ini dibuat dengan tujuan untuk mengenalkan kesenian Benjang Gelut dengan penyuntingan film fiksi yang berjudul “Lain Saukur Gelut”. Pada perancangan tugas akhir ini perancang mempunyai jobdesc yaitu sebagai penyunting yang berfokus pada pewarnaan, pada pra produksi perancang merancang konsep warna yang berfokus terhadap mood yang akan muncul, membuat bentuk editing yang akan dipakai pada saat pascaproduksi dan membuat dokumen script continuity yang akan dipakai pada hari produksi. Pada proses produksi perancang memantau jalannya shooting. Pada pascaproduksi perancang bekerja sama dengan sutradara dalam menyusun beberapa gambar untuk menjadi sebuah film. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah kualitatif, sementara teknik pengumpulan data yang digunakan seperti observasi, wawancara, studi literatur dan kuesioner. Sementara teknik analisis yang digunakan pada perancangan ini adalah analisis konten. Penyuntingan yang dilakukan pada film fiksi ini menggunakan warna hangat yang mempunyai makna seperti kebahagiaan, harapan, dan optimisme. Sementara itu penggunaan bentuk film seperti cut, dissolve, fade in/out, dan l & j cut yang berfungsi membentuk alur cerita. Kedua hal tersebut selaras dengan teori penyuntingan film fiksi dan teori warna, sehingga film fiksi yang dihasilkan dapat bermakna dan menghibur. Film fiksi ini diharapkan dapat mengenalkan kesenian benjang gelut agar antusias masyarakat Ujungberung maupun Kota Bandung dapat meningkat.
Kata Kunci: Benjang gelut, penyuntingan, dan warna.