Pendidikan seks merupakan hal yang penting dalam perkembangan manusia untuk memahami reproduksi dan menjaga kelangsungan hidup. Namun, pendidikan ini seringkali diabaikan, terutama di kalangan ekonomi rendah yang masih menganggap tabu untuk dibicarakan. Fenomena ini menyebabkan anak-anak tumbuh tanpa pengetahuan yang memadai tentang seks, menyebabkan mereka mencari informasi dari sumber yang tidak tepat dan memicu perilaku seksual yang berisiko. Oleh karena itu, penting bagi orang tua atau calon orang tua untuk memberikan pendidikan seks kepada anak-anak mereka sejak dini. Salah satu cara yang efektif adalah melalui media film pendek bergenre komedi yang diharapkan dapat membahas pendidikan seks di Indonesia yang masih tabu menjadi lebih ringan dan tidak terkesan menggurui. Dalam karya ini, penulis sebagai Desainer Produksi bertanggung jawab atas tata artistik dan visual dari film tersebut, dengan menggunakan metode kualitatif dengan metode analisi deskriptif dan analisis konten. Analisis deskriptif dengan cara mengobservasi langsung keadaan sosial ekonomi masyarakat di lingkungan menengah hingga menengah kebawah dan analisis konten untuk menganalisis karya yang sudah ada sebagai acuan untuk pembuatan tata artistik film pendek fiksi bergenre komedi bertema pendidikan seks bagi anak di Kota Bandung ini. Analisis tersebut bertujuan untuk menciptakan setting, properti, dan busana yang sesuai dengan konteks realita sosial dan ekonomi yang diangkat dalam cerita serta penerapan komedi dalam tata artistik dan visual dari film tersebut. Selain itu, pemilihan warna, properti dan wardrobe pun menjadi tugas desainer produksi, agar cerita yang tidak disampaikan melalui dialog dapat tersampaikan melalui bahasa visual yang ditampilkan pada film tersebut.