Internet sangat berperan penting dalam aktivitas sehari-hari kita terutama saat belajar disekolah dimana kita akan menggunakan jaringan internet untuk mencari suatu informasi. Jaringan yang tersedia pada SMAN 20 Bandung dirasa kurang memadai dikarenakan bandwidth yang tersedia belum sepenuhnya diatur oleh manajemen bandwidth sehingga user bisa menggunakan bandwidth secara tidak terkontrol. Manajemen bandwidth yang ada pada SMAN 20 Bandung terbilang belum efektif dikarenakan bandwidth yang diterima oleh masing-masing switch tidak sesuai dengan kebutuhan. Bandwidth yang tersedia pada SMAN 20 Bandung yaitu sekitar 400 mbps dimana yang seharusnya setiap switch menerima 25% dari total bandwidth yaitu sebesar 100 mbps namun kenyataanya kurang atau bahkan melebihi bandwidth yang seharusnya diterima sehingga terjadinya permasalahan bandwidth yang tidak beraturan. Manajemen bandwidth sangat dibutuhkan sehingga bisa memberikan prioritas kepada user yang sedang sangat butuh internet agar mendapatkan bandwith yang lebih cepat dan terkontrol dengan menerapkan metode Hierarchical Token Bucket (HTB). Metode perancangan sistem menggunakan metode Network Development Life Cycle (NDLC). Metode tersebut terdiri dari beberapa fase yang akan digunakan yaitu analisis, desain, dan simulasi. Dikarenakan sumber daya yang terbatas maka skala penelitian disesuaikan dengan sumber daya yang ada dan hasil dari manajemen bandwidth yang diperoleh akan dianalisis apakah sesuai dengan target dan terbagi sesuai dengan prioritas untuk setiap user berdasarkan limitasi yang sudah dibuat yaitu masing masing switch mendapatkan 25% dari total bandwidth dan terdapat prioritas di setiap user jika terjadi penurunan bandwidth dari penyedia layanan internet. Setelah pengujian dilakukan didapatkan data bahwa bandwidth sebelum penelitian dan sesudah penelitian terdapat perbedaan yang signifikan dimana keadaan bandwidth setelah pengujian lebih teratur dan tidak terjadi ketimpangan antar user.