Abstract
Perpustakaan Umum Kota Bandung merupakan salah satu fasilitas publik yang memiliki peran dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat khususnya di Kota Bandung. Namun sayangnya, letaknya yang menyatu dengan gedung Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung menyebabkan turunnya minat pengunjung ke perpustakaan. Hal tersebut dikuatkan melalui observasi dan wawancara terhadap komunitas dan pustakawan yang menyatakan bahwa perpusatakaan umum ini memiliki suasana ruang yang kurang menarik. Melihat fenomena pada perpustakaan, transformasi gaya membaca telah berubah dari trend perpustakaan sebagai tempat penyimpanan dan membaca buku (reading center) menjadi trend perpustakaan sebagai ruang interaksi dan tempat belajar bersama (learning center). Perubahan ini menunjukkan bahwa perkembangan kebiasaan masyarakat telah memengaruhi perubahan gaya perpustakaan saat ini. Melalui analisis terhadap studi literatur, ditemukan metode desain placemaking yang berfokus pada aspek penggunaan dan aktivitas (uses and activities) serta keterhubungan sosial (sociability). Metode ini digunakan untuk merancang perpustakaan umum Kota Bandung yang baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan pengguna melalui fasilitas yang memadai dan menciptakan suasana ruang yang relevan bagi masyarakat. Dengan demikian, perpustakaan umum Kota Bandung diharapkan dapat beradaptasi dengan kebiasaan masyarakat dan menjadi pusat literasi yang meningkatkan kegemaran membaca masyarakat sekitarnya.
Kata kunci : Perpustakaan, Membangun tempat
, Transformasi, Penggunaan dan Aktivitas, keterhubungan sosial, Adaptasi, Masyarakat, Kebutuhan Pengguna, Pusat baca, Pusat Belajar
Abstract
The Bandung City Public Library is a public facility that plays a role in enhancing the literacy culture of the community, particularly in Bandung. Unfortunately, its location within the same building as the Bandung City Archives and Library Office has led to a decrease in visitor interest. This is supported by observations and interviews with community members and librarians, who state that the library has an unappealing spatial atmosphere. Observing the phenomena at the library, the transformation in reading habits has shifted from the trend of libraries as storage and reading centers to libraries as spaces for interaction and collaborative learning (learning centers). This change indicates that societal habits have influenced the current library trends. Through literature review analysis, a placemaking design method focusing on uses and activities and sociability was identified. This method is used to design the new Bandung City Public Library to meet user needs with adequate facilities and create a spatial atmosphere relevant to the community. Thus, the Bandung City Public Library is expected to adapt to societal habits and become a literacy center that enhances the reading interest of the surrounding community.
Keywords: Library, Placemaking, Transformation, Uses and Activities, Sociability, Adaptation, Community, User Needs, Reading Center, Learning Center