Fenomena dalam dunia marketing terus berkembang pesat, salah satunya disebabkan karena adanya perubahan teknologi yang menyebabkan terjadinya perubahan perilaku konsumen terhadap pemasaran. Setelah itu, munculah media baru, seperti media sosial dengan tren periklanan digital. Para pemilik merek mulai menjadikan media digital sebagai media promosi dan pemasaran yang baru, yaitu yang tidak jarang dikenal dengan sebutan endorsement. Namun, hubungan antara kerjasama endorsement tidak selalu berjalan dengan baik, mulai dari pihak brand yang sulit mendapatkan informasi mengenai influencer dan influencer yang tidak memiliki akses menuju suatu brand. Padahal brand dan influencer harus saling memiliki informasi yang tepat untuk membangun kerjasama agar tujuan dapat tersampaikan dengan tepat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kuesioner, dan pengamatan terhadap obyek sejenis. Hasil dari penelitian tersebut akan menjadi landasan bagi perancangan dengan menggunakan metode design thinking, yaitu melalui tahapan empathize, define, ideate, prototype, dan test. Dilanjut dengan matriks perbandingan yang mengacu pada pokok pembahasan seputar perancangan website, user interface, dan user experience. Penerapan metode tersebut bermanfaat untuk memahami dengan lebih baik bagaimana merancang media informasi yang tepat dalam hubungnya kerjasama antara brand dan influencer. Hal ini diharapkan dapat menjadi landasan dan strategi kreatif bagi perancangan website untuk memudahkan kerjasama brand dan influencer dalam memasarkan produknya dengan cara yang lebih efektif dan tepat dengan yang diinginkan.