Pada tahun 2021 tercatat volume sampah di Indonesia mencapai angka 18,2 juta ton/tahun dan di Bandung, jumlah total sampah yang dihasilkan di tahun 2023 sebanyak 1.609,76 Ton/hari. Jumlah ini jauh lebih banyak dari pada tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak memiliki waktu yang cukup untuk memilah sampahnya agar bisa didaur ulang, uang retribusi sampah yang mahal, sistem pembayarannya yang tidak efisien, dan diperparah dengan tidak ada transparansi kemana perginya sampah yang dihasilkan membuat masyarakat merasa tidak harus bertanggung jawab dengan sampah yang diproduksi. Hal inilah yang membuat negara Indonesia menjadi penyumbang sampah nomor dua terbesar di Dunia. Ironinya, Pemerintah Indonesia sudah berkomitmen untuk melakukan pengurangan sampah hingga 70% di tahun 2025 untuk mewujudkan SDGs Nomor 11 yakni Sustainable Cities. Dengan adanya teknologi, masalah ini dapat diselesaikan melalui digitalisasi dan integrasi. perlu hadir sebuah aplikasi yang bisa menjawab permasalahan diatas. Sebuah aplikasi manajemen sampah terintegrasi, yang harapannya dapat membantu masyarakat pemerintah dalam mengurangi permasalahan sampah yang ada di Indonesia. Perancangan aplikasi dilakukan dengan menggunakan metode design thinking, dan penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif, data dikumpulkan dengan dilakukan observasi, wawancara dan kuesioner yang kemudian dianalisis menggunakan analisis visual dan analisis matriks perbandingan. Diharapkan penelitian ini dapat berguna dalam memahami bagaimana proses perancangan aplikasi yang tepat untuk mewujudkan tujuan utama dari aplikasi ini yaitu aplikasi tata kelola sampah yang terintegrasi.