Sejalan dengan bertambahnya penduduk maka lahan hunian semakin sempit dan ruang semakin terbatas, Salah satunya yaitu indekost yang menjadi tempat tinggal yang paling banyak dipilih mahasiswa salah satunya yaitu mahasiswa desain. Turut divalidasi dengan hasil observasi pada mahasiswa desain Telkom University ditemukan bahwa rata-rata ukuran ruangan indekos yaitu, 9-12m2 dengan fasilitas lemari, kamar mandi, dan penunjang belajar yaitu meja lesehan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa desain karena mahasiswa desain memiliki aktivitas spesifik seperti menggambar, penggunaan laptop atau pc yang mendukung aktivitas desain, membuat mockup, dan maket. Dengan minimnya fasilitas penunjang kerja pada ruang dan lahan hal ini dapat menghambat aktivitas mahasiswa desain tersebut yang akan berdampak pada produktivitasnya. Selain itu berdasarkan data awal didapatkan bahwa mahasiswa desain memiliki tingkat mobilitas yang cukup tinggi dalam hal perpindahan hunian. Sehingga membutuhkan fasilitas meja kerja ergonomis yang dapat menunjang aktivitas mahasiswa desain dan mobilitas pada ruang dan akses yang terbatas. Berdasarkan dari kurangnya meja kerja sebagai penunjang aktivitas maka diperlukan meja kerja ergonomis dengan sistem knockdown yang dapat mengantisipasi dan memudahkan flesibilitas pada keterbatasan ruang dan akses untuk menunjang aktvitas dan mobilitas mahasiswa desain dalam ruang dan akses yang terbatas. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan metode perancangan UCD (User Centered Design). Teknik pengambilan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik wawancara teknik kuesioner, observasi partisipan, dokumentasi, dan studi pustaka. Dan hasil dari perancangan ini berupa meja kerja dengan sistem knockdown yang dilengkapi fitur storage, diharapkan dapat menjadi solusi bagi mahasiswa desain, setelah itu produk akan di uji validasikan pada pengguna.