Penelitian ini membahas tentang kurangnya pengenalan bahasa Jawa Krama Inggil pada anak usia 4-6 tahun di lingkungan RA Hidayatut Thullab yang terletak di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Penurunan tersebut terjadi karena beberapa hal, seperti kurangnya pengenalan bahasa Jawa Krama Inggil sejak dini, globalisasi, dan faktor lingkungan yang dapat menyebabkan punahnya bahasa tersebut. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu implementasi upaya pelestarian budaya melalui permainan edukatif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat anak terhadap bahasa Jawa Krama Inggil melalui permainan edukatif. Dasar penelitian ini menggunakan data mengenai tahap perkembangan bahasa dan tahap bermain anak usia 4-6 tahun. Selain itu, data antropometri juga digunakan sebagai dasar perancangan alat permainan edukatif yang sesuai dengan ukuran tangan anak sehingga anak dapat bermain dengan nyaman. Metode wawancara dan observasi dilakukan kepada guru-guru di RA Hidayatut Thullab. Selama penelitian, wawancara dilakukan untuk mengetahui kebutuhan media pembelajaran di sekolah dan bagaimana pembelajaran bahasa dilakukan. Selain itu, observasi non partisipan dilakukan selama empat hari untuk mengetahui permasalahan, seperti kemampuan anak dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa Krama Inggil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa RA Hidayatut Thullab hanya menggunakan bahasa Jawa Krama Inggil dasar atau bahkan tidak sama sekali dalam kegiatan sehari-hari. Temuan penelitian ini menyoroti semakin menurunnya jumlah penutur bahasa Jawa Krama Inggil karena kurangnya pengenalan bahasa tersebut sejak dini. Oleh karena itu, sekolah perlu melibatkan muatan lokal sebagai upaya pengenalan bahasa daerah kepada anak sejak dini. Agar proses pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, diperlukan media yang dapat membantu anak dalam mengenal dan mempelajari bahasa daerah.
Kata Kunci: Anak usia dini, Bahasa Jawa Krama Inggil, Perkembangan bahasa, Mainan.