Museum Prabu Geusan Ulun berada di pusat Kota Kabupaten Sumedang yang diresmikan pada tahun 1973 dan masih beroperasi hingga sekarang, Museum Prabu Geusan Ulun menjadi Museum dengan nilai kompetitif yang tinggi sebagai wisata budaya karena menyimpan benda-benda pusaka Kerajaan Sumedang larang. Sebagai objek wisata, salah satu wisatawan yang sering kali mengunjungi Museum Prabu Geusan Ulun adalah dari kalangan non reguler yaitu Pengunjung Umum. Seiring berjalannya waktu eksistensi Museum Prabu Geusan Ulun menurun, upaya yang telah dilakukan oleh Museum Prabu Geusan Ulun untuk memperkenalkan dan mempertahankan kepada masyarakat umum yakni menyediakan merchandise yang dapat digunakan sebagai media promosi atau branding. Namun, merchandise yang disediakan oleh Museum Prabu Geusan Ulun belum optimal dalam karakteristik keberagamannya khususnya untuk pengunjung umum. Tujuan penelitian ini adalah untuk melanjutkan penelitian sebelumnya yaitu mengimplementasikan Aset Visual Makuta Binokasih Sang Hyang Pake serta merancang motif dengan inspirasi ragam hias Makuta Binokasih Sang Hyang Pake dan Motif Pedang Tjikeroeh yang diaplikasikan pada produk merchandise Museum Prabu Geusan Ulun untuk pengunjung umum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui proses pengumpulan data studi literatur, observasi, eksplorasi, dan wawancara. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu terciptanya desain motif dengan inspirasi motif Kasumedangan yang dapat diaplikasikan pada produk merchandise.
Kata Kunci: Merchandise, Motif, Museum Prabu Geusan Ulun, Ragam Hias