Indonesia merupakan negara dengan keberagaman penduduk, suku, dan budaya. Keberagaman tersebut memiliki keberagaman dalam penggunaan bahasa dan komunikasi, salah satunya yaitu gaya komunikasi yang dimiliki oleh teman-teman Tuli di Indonesia. Namun tidak semua orang memahami bagaimana gaya komunikasi tersebut, dan memahami pertukaran informasinya, sehingga hal tersebut berdampak pada penempatan kerja teman-teman Tuli di perusahaan. Di sisi lain, hadir Yayasan Menembus Batas sebagai yayasan yang menaungi difabel tunanetra, tunagrahita, dan tunadaksa, dan juga menjadi tempat bagi teman-teman Tuli untuk bersama-sama belajar untuk sertifikasi persiapan dalam dunia kerja nantinya, dan Yayasan Menembus Batas menjadi perantara antara perusahaan dan teman-teman Tuli. Namun di sisi lain, Yayasan Menembus Batas memiliki agenda untuk mengelilingi daerah daerah lain di Indonesia, sehingga teman-teman Tuli harus menunggu daerah tersebut mendapatkan kunjungan pembelajaran dan sertifikasi serta menunggu untuk penempatan bekerja. Hal tersebut membuat penulis untuk bergerak meneliti, apa perancangan yang tepat untuk disarankan kepada Yayasan Menembus Batas terkait kendala waktu dan efisiensi pengajaran pada waktu yang berbeda tersebut. Penulis pada penelitian ini merancang format video pembelajaran daring asinkronus, yang dapat dilakukan oleh teman-teman Tuli di setiap daerah secara bersamaan dan mempercepat serta mempermudah untuk memperoleh pembelajaran dan sertifikasi untuk bekerja nantinya. Penelitian ini menggunakan metode Human-Centered Design, untuk merancang format video pembelajaran dengan format yang sudah disesuaikan dengan karakteristik dan gaya visual sahabat Tuli.
Kata kunci: Human-Centered Design, Tuli, Video Pembelajaran Asinkronus.