Meningkatnya penggunaan teknologi telah memberikan dampak yang besar pada banyak industri, termasuk bisnis perbankan. Model bisnis baru dan sumber pengembangan ekonomi, khususnya di sektor perbankan dan keuangan, tengah dihadirkan oleh kemajuan teknologi di era digital ini, yang mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas ekonomi yang tengah berkembang. Inovasi baru dalam fintech (teknologi keuangan) telah membuat perbankan menjadi jauh lebih mudah.
Dengan menggunakan Malmquist Productivity Index (MPI), penelitian ini bertujuan untuk menilai efisiensi sembilan bank tradisional Indonesia yang menyediakan layanan mobile banking. Untuk analisis ini, penulis menggunakan variabel-variabel berikut: Non-Perfoarming Loan (NPL), CARital Adequacy Ratio (CAR), Total asset (TA), 3rd Party Total Payments (PA), Market share of mobile transactin (PH), Gross Domestic Product (GDP), dan M2 Change Rate (MS). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk memeriksa informasi yang termasuk dalam laporan tahunan bank.
Produktivitas bank terbukti tidak terpengaruh oleh faktor-faktor independen termasuk Non-Perfoarming Loan (NPL), CARital Adequacy Ratio (CAR), Total asset (TA), 3rd Party Total Payments (PA), Market share of mobile transactin (PH). Variabel Gross Domestic Product (GDP), dan M2 Change Rate (MS) menunjukkan teknologi fintech, yang memiliki dampak substansial terhadap peningkatan produktivitas perbankan di Indonesia. Menurut temuan studi tersebut, teknologi memegang peranan penting dalam meningkatkan produktivitas perbankan, sebagaimana terlihat dari adopsi fintech sebagai persentase PDB dan M2. Sektor perbankan dapat memanfaatkan informasi baru ini untuk keuntungan mereka dengan lebih menekankan pada inovasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan pembangunan jangka panjang.
Kata kunci: perbankan, fintech, produktivitas, Malmquist Productivity Index