Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan sistem pembangkit listrik yang mengubah energi matahari menjadi energi listrik melalui modul fotovoltaik. Terdapat beberapa perusahaan dalam bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia, salah satunya adalah PT XYZ, yang merupakan perusahaan yang beroperasi di bidang energi terbarukan, khususnya energi surya (PLTS). Saat ini PT XYZ sedang melaksanakan proyek Instalasi dan Pengadaan PLTS HSM2. Proyek ini merupakan instalasi dan pengadaan PLTS di dua bangunan: Gedung office yang menggunakan sistem ducting, dan Gedung coilyard yang menggunakan seng. Proyek tersebut berlokasi di Posco Cilegon Provinsi Banten. Pada proyek PLTS HSM2 ini durasi proyek Instalasi dan Pengadaan PLTS HSM2 awalnya dijadwalkan 180 hari hingga 8 Juli 2024. Namun, pekerjaan berisiko tinggi di area coilyard tertunda hingga 1 Agustus 2024 karena adanya kegiatan annualdowntime, yang mengharuskan sistem PLTS dimatikan untuk keperluan internal seperti maintenance. Berdasarkan permasalahan tersebut, tugas akhir ini akan difokuskan pada pengukuran tingkat kematangan manajemen risiko yang diterapkan oleh PT XYZ dan usulan perbaikan apa yang dapat digunakan untuk membantu permasalahan tersebut. Pengukuran kematangan ini akan dilakukan menggunakan KPM3 (Kerzner Project Management Maturity Model). Berdasarkan pengukuran menggunakan KPM3 hasil PT XYZ masih berada jauh dari optimal di tiap level kematangannya, maka dari itu perlu dilakukan improvement plan untuk membantu meningkatkan kematangannya pada PT XYZ. Selain itu, dibuat risk register berdasarkan identifikasi risiko yang telah di sesuaikan oleh perusahaan yang dapat digunakan untuk proyek di masa depan.