Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mempunyai pengaruh besar dalam ekonomi Indonesia. Digitalisasi dan perkembangan zaman menantang UMKM untuk terus meningkatkan potensi usaha. Berdikari, UMKM distribusi ayam sejak 1998, berupaya memenuhi kebutuhan Pasar Kranji, Bekasi Barat. Meski tantangan besar, Berdikari memaksimalkan peluang untuk berkembang. Penelitian ini menyajikan alternatif strategi bagi Berdikari berdasarkan QSPM, menggunakan metode mix method deskriptif. Data diambil dari delapan narasumber (tiga internal, lima eksternal) untuk mencakup berbagai sudut pandang. Penelitian menemukan visi Berdikari perlu diubah menjadi "Menjadi Penyedia Ayam Berkualitas Terjamin dan Terpercaya di Bekasi," dengan misi "Kami berkomitmen melayani konsumen di Bekasi dengan harga kompetitif." Analisis Matriks IFE dan EFE menggambarkan kondisi internal rata-rata (skor 2.824) dan kemampuan menghadapi ancaman dengan baik (skor 3.428). Matriks IE dan SWOT merekomendasikan sebelas strategi, termasuk penetrasi pasar, target pasar baru, hingga pengembangan produk. QSPM menentukan strategi prioritas "Overall Cost Leadership" dengan nilai TAS tertinggi 18.824. Implementasi strategi ini diharapkan meningkatkan posisi kompetitif dan kepercayaan pelanggan, berkontribusi pada perkembangan Berdikari di masa depan. Penelitian ini juga memberikan dasar untuk penelitian lanjutan yang lebih komprehensif. Berdikari disarankan fokus pada kualitas produk dan harga bersaing untuk menghadapi persaingan industri yang ketat.