Penelitian ini dilakukan berdasarkan perkembangan destiansi wisata Kabupaten bandung yang ramai dikunjungi wisatawan yang mengarah pada wisata massal yang mengakibatkan dampak negative bagi destinasi wisata yaitu yang menimbulkan degradasi dan desktrusi atas lingkungan. Oleh karena itu green marketing mix dapat menyelamatkan lingkungan karena semua aspek green marketing mix mengutamakan lingkungan dan dapat meningkatkan kesadaran serta kepedulian konsumen agar menggunakan green marketing mix ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menentukan informan yaitu dengan model pentahelix, serta memfokuskan pada analisis SWOT, TOWS, IFAS dan EFAS yang akan membantu untuk penerapan urgensi green marketing mix pada destinasi wisata Kabupaten Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode literatur, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis yang menggunakan matriks IFAS- EFAS, matriks TOWS dan Diagram Kartesius SWOT, hasil dari analisis EFAS DAN IFAS mengahsilkan diagram kartesius yang berapa pada kuadran II yaitu kuadran Stability artinya ada peluang yang sangat besar namun ada kendala atau kelemahan yang harus dihadapi, sehingga strategi ini lebih meminimalkan masalah internal perusahaan untuk dapat mengambil kesempatan atau peluang bisnis yang lebih baik, dengan kata lain memilih kebijakan yang mengutamakan tingkat stabilitas yang juga disebut sebagai strategi WO yang memanfaatkan peluang yang tersedia dengan cara mengurangi kelemahan yang ada pada destinasi wisata Kabupaten Bandung. Maka dari itu penelitian ini dapat disimpulkan bahwa implementasi destinasi wisata Kabupaten Bandung adalah menyelenggarakan program pelatihan bagi masyarakat setempat tentang penerapan konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan, menyelenggarakan kampanye pemasaran yang menekankan pentingnya keberlanjutan bagi wisatawan, menjalin kemitraan dengan pihak swasta (pemasok) agar biaya stabil dan tidak tinggi, bekerjasama dengan pemerintah atau pihak hukum agar pahan atas peraturan yang ada. Oleh karena itu diharapkan penelitian ini dapat di implementasikan di destinasi wisata Kabupaten Bandung untuk mengembangkan destinasi wisata di Kabupaten Bandung.