Emotional numbness merupakan gangguan kesehatan mental yang memiliki salah satu ciri tidak
memiliki emosi dan tidak dapat mengekspresikan diri atau bisa juga disebut dengan mati rasa
emosional. Penulis telah mendampingi seseorang yang memiliki emotional numbness selama
kurang lebih 3 tahun, penulis merasa bahwa momen langka dan baru ini perlu diangkat kedalam
sebuah karya melalui film eksperimental. Film eksperimental tidak banyak menggunakan plot
tetapi memiliki struktur, struktur itu sendiri dipengaruhi oleh pengalaman subyektif penulis,
seperti pengalaman pribadi, ide, gagasan ataupun emosi, karena selaras dengan tujuan penulis
yaitu untuk mengekspresikan diri penulis kedalam sebuah karya dengan bentuk visual, penulis
juga dapat menyalurkan kreativitas dan berinovasi, karya ini juga bertujuan sebagai informasi
dalam bentuk visual untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa dalam kehidupan ini terdapat
gangguan kesehatan mental yang disebut dengan emotional numbness. Sehingga terciptalah film
eksperimental yang berjudul Perayaan Mati Rasa. Film ini memvisualisasikan bagaimana gejala
emotional numbness yang terjadi pada seseorang dan bagaimana sepenggal usaha untuk
penyembuhannya. Pada film ini akan diperankan oleh Radeta dan Rilia. Mereka adalah sepasang
kekasih dan satu diantaranya mengidap emotional numbness. Radeta yang mengidap emotional
numbness sehingga akan diperankan oleh mannequin dan berlatar hitam putih sebagai makna
hampa dan mati rasa. Sedangkan latar Rilia lebih hangat sebagai makna dari kehidupan dan
kebahagiaan. Makna dari judul Perayaan Mati Rasa ini menjelaskan bahwa pada kehidupan,
perayaan tidak melulu soal kebahagiaan, mati rasa juga perlu dirayakan dengan sebuah
keikhlasan. Pemilihan karya ini begitu penting untuk diangkat karena kesehatan mental begitu
berpengaruh besar bagi kehidupan agar kelangsungan hidup dapat sejahtera, aman dan bahagia.
Memiliki kesehatan mental yang baik dapat mecegah penyakit fisik, maka kehidupan dapat lebih
bermakna. Film eksperimental efektif dalam memvisualisasikan emotional numbness karena
mampu mengekspresikan perasaan yang sulit dijelaskan oleh kata-kata. Penggunaan visual
dengan unsur mise-en-scene dan audio dapat menyampaikan perasaan yang gagal diekspresikan,
perasaan hampa dan ketidakmampuan untuk merasakan emosi dengan cara yang mendalam.