Industri pertambangan nikel memiliki potensi yang besar terhadap perekonomian Indonesia dikarenakan pemanfaatan nikel sebagai salah satu bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik. Meskipun begitu, industri pertambangan nikel juga dikenal memiliki risiko tinggi dan potensi bahaya yang signifikan bagi karyawannya. Kecelakaan kerja yang terjadi seringkali disebabkan oleh kelalaian manusia dapat dikaitkan dengan aspek-aspek budaya yang terbentuk, sehingga keselamatan kerja tidak cukup diperhatikan. Iklim keselamatan kerja berkaitan erat dengan isu-isu yang tidak stabil dan tidak berwujud. Oleh karena itu diperlukan sebuah alat untuk mengukur iklim keselamatan kerja yang dapat mewakili isu-isu tersebut. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran iklim keselamatan dari PT Sumber Bumi Putera sehingga dapat menentukan perbaikan usulan dan strategi untuk meningkatkan iklim keselamatan tersebut. Metode penelitian ini menggunakan kuisioner NOSACQ-50 untuk mengukur persepsi pekerja terhadap penerapan regulasi keselamatan dan mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara yaitu kuisioner, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat tertinggi dalam skala NOSACQ50 berada pada dimensi ke-1 yaitu “Komitmen dan kemampuan keselamatan kerja manajemen” pada angka 3,52 dan tingkat tertinggi pada dimensi ke-5 yaitu ”Prioritas keselamatan pekerja dan tidak ditoleransinya risiko bahaya” pada angka 3,21. Berdasarkan angkat tersebut tingkat Iklim keselamatan PT SBP dapat dikatakan masih tergolong tinggi.