Penelitian ini mengkaji perancangan interior City Hotel bintang 4 di Yogyakarta dengan pendekatan lokalitas, memadukan elemen arsitektur kolonial dan tradisional Jawa. Lokasi proyek berada di kawasan Kotabaru, yang diatur untuk menggunakan fasad bergaya kolonial sesuai dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 40 Tahun 2014. Tujuan perancangan adalah menciptakan ruang interior yang fungsional, estetis, dan menghadirkan pengalaman budaya lokal bagi pengunjung. Pendekatan lokalitas menggunakan metode eklektik, dengan mengintegrasikan tradisional dan kolonial. Studi banding mengungkap bahwa elemen lokalitas di hotel sejenis masih kurang maksimal, sehingga proyek ini berupaya menghadirkan harmoni desain antara gaya modern, kolonial, dan tradisional Jawa yang diaplikasikan secara konsisten di seluruh area hotel. Desain yang dihasilkan diharapkan mampu merepresentasikan budaya lokal dan memenuhi standar hotel bintang 4.
Kata Kunci: lokalitas, kolonial, tradisional Jawa.