Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, menunjukkan bahwa Indonesia memiliki tingkat permintaan yang besar terhadap produk makanan dan minuman halal. Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Surakarta mulai menyadari bernilainya sertifikasi halal. Tidak hanya pelaku usaha saja yang harus memahami pentingnya sertifikasi halal, tetapi Masyarakat secara keseluruhan. Mengonsumsi produk halal merupakan tuntutan bagi konsumen Muslim. Namun, konsumen non muslim juga semakin tertarik dengan produk halal. Oleh karena itu, penelitian ini secara eksplisit membahas tingkat kesadaran konsumen muslim dan non muslim di kota Surakarta terhadap produk halal UMKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kesadaran konsumen muslim dan non-muslim di kota Surakarta terhadap produk halal UMKM. Data dikumpulkan dari 400 responden, terdiri dari 200 Muslim dan 200 non-Muslim, menggunakan kuesioner. Penelitian ini mengukur pengaruh keyakinan religius, alasan kesehatan, logo sertifikasi, dan paparan informasi terhadap kesadaran rantai pasokan halal. Data dianalisis menggunakan metode regresi berganda dengan IBM SPSS. Pada penelitian ini menunjukkan bahwasanya variabel keyakinan religius, alasan kesehatan, logo sertifikasi, dan paparan informasi mempunyai pengaruh terhadap kesadaran rantai pasokan halal konsumen muslim. Pada uji konsumen non-muslim menunjukkan bahwa keyakinan religius, alasan kesehatan, dan logo sertifikasi berpengaruh terhadap kesadaran rantai pasokan halal konsumen non-muslim. Namun, variabel paparan informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran rantai pasokan halal konsumen non-muslim.