Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kelainan atau perbedaan dari segi fisik, mental, maupun sosial dari kondisi anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus membutuhkan dukungan pendidikan yang sama untuk mengembangkan potensi dan mencapai perkembangan yang maksimal. Di Jawa Barat sendiri, jumlah SLB mencapai kurang lebih 400 sekolah yang tersebar di seluruh Jawa Barat. Sama halnya seperti sekolah pada umumnya, di SLB-B juga terjadi proses belajar mengajar di dalamnya terdapat interaksi antara guru dan siswa. Namun, yang berbeda di SLB-B adalah adanya komunikasi antarpribadi (interpersonal) yang lebih intens. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian yang ditemukan dari teknik pengumpulan data akan dijabarkan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian ditunjukkan bahwa proses komunikasi interpersonal antara guru dan siswa di SLB Filial Kota Bekasi menggunakan pendekatan komunikasi total. Komunikasi interpersonal antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran mencakup peran guru sebagai komunikator utama. Guru memegang peran kunci dalam keberhasilan komunikasi pembelajaran. Sementara itu, siswa di SLB Filial Kota Bekasi berperan sebagai komunikan, yang menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran dengan pendekatan komunikasi yang sesuai dengan aturan yang berlaku di sekolah.