Tujuan penelitian untuk merancang ulang user interface pada website Pythonisea dengan menggunakan metode User Centered Design (UCD). Permasalahan yang diidentifikasi mencakup tampilan User Interface yang kurang menarik, dengan 126 saran terkait desain visual, seperti tampilan yang monoton, tidak user-friendly, dan ikon yang kurang relevan. Selain itu, navigasi yang tidak intuitif juga menjadi masalah, dengan 40 kritik dan saran yang menunjukkan bahwa pengguna mengalami kesulitan dalam memahami navigasi yang tersedia di dalam website. Beberapa fitur juga tidak berfungsi optimal, seperti tombol reviews yang hanya menampilkan greeting dari CEO Pythonisea tanpa menampilkan ulasan pengguna, serta tombol media sosial yang tidak mengarahkan pengguna ke akun resmi Pythonisea, seperti akun Instagram, X, dan Facebook. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini menerapkan metode UCD yang meliputi tahapan memahami konteks pengguna, spesifikasi kebutuhan pengguna, pengembangan desain solusi, dan evaluasi desain. Penilaian dilakukan melalui User Experience Questionnaire (UEQ), yang dibagikan kepada 49 responden yang telah memiliki pengalaman dalam menggunakan website Pythonisea. Hasil pengolahan data menunjukkan perbaikan signifikan pada skala daya tarik sebesar 2,24, kejelasan 2,29, efisiensi 2,18, ketepatan 2,28, stimulasi 1,76, dan kebaruan 1,23. Skala daya tarik, skala kejelasan, skala efisiensi, skala ketepatan, dan skala stimulasi masuk ke dalam kategori "Excellent" berdasarkan benchmark UEQ, sedangkan skala kebaruan masuk ke dalam kategori “Good”. Uji validitas menggunakan Pearson Product Moment menghasilkan nilai rhitung lebih besar dari rtabel yaitu 0,282, dan uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,790, yang termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian, perancangan ulang User Interface website Pythonisea berhasil meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Kata kunci: User Interface, User Centered Design, Website Pythonisea, User Experience Questionnaire