Isu mengenai kesetaraan gender telah menjadi perbincangan yang cukup umum di berbagai belahan dunia dan oleh berbagai kalangan, saat ini banyak orang telah aktif mendukung kesetaraan antara pria dan wanita. Stereotip masyarakat yang memandang perempuan sebagai makhluk yang lebih rendah daripada laki-laki, yang sering dianggap sebagai individu yang kuat dan mengontrol, menjadi penyebab dari adanya kesenjangan gender. Karena masih ada berbagai ketimpangan gender antara laki-laki dan perempuan di masyarakat, kesetaraan gender diperlukan. Penggambaran Barbie yang merepresentasikan perempuan yang merupakan sebuah boneka sebagai bahan utama objek kesetaraan gender. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teori pendekatan feminism Sara Mills dan bertujuan mengetahui analisis wacana kritis serta mengidentifikasi unsur kesetaraan gender film Barbie. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya unsur kesetaraan gender dan perjuangan yang terlihat terjadi dalam film Barbie yang merupakan film dengan isu feminisme dan kesetaraan hak. Sehingga menghasilkan pemahaman adanya kategori kesetaraan gender dalam konsep film.