Pembelajaran tajwid, yang merupakan ilmu tentang cara membaca Al-Qur'an
dengan benar, memerlukan pendekatan yang interaktif dan menarik untuk
meningkatkan keterlibatan pelajar. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
penerapan Law UX (User Experience Law) Prinsip dengan pendekatan
Tradisional (yang sudah ada) dalam mengoptimalkan keterlibatan pengguna dalam aplikasi
pembelajaran tajwid. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif
dengan melibatkan 50 responden yang terbagi menjadi dua kelompok: satu
kelompok menggunakan aplikasi berbasis Law UX Principle dan kelompok lainnya
menggunakan aplikasi dengan pendekatan Tradisional (yang ada). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aplikasi yang menerapkan Prinsip Hukum UX menghasilkan
tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendekatan Tradisional
(yang ada). Pelajar lebih mudah terlibat dan memiliki tingkat retensi pengetahuan
yang lebih baik. Faktor-faktor seperti desain yang halus, feedback yang real-time,
dan personalisasi pengalaman belajar memainkan peran penting dalam
meningkatkan keterlibatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan Hukum
Prinsip UX dapat menjadi solusi efektif dalam mengoptimalkan keterlibatan pengguna
dalam aplikasi pembelajaran tajwid, memberikan landasan bagi pengembang
aplikasi untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip UX yang lebih baik di dalamnya
pengembangan aplikasi pendidikan.