Fenomena overstudy pada mahasiswa tingkat akhir Telkom University Purwokerto menjadi masalah signifikan, yang ditandai dengan banyaknya mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studi tepat waktu. Faktor utama penyebabnya adalah motivasi belajar yang tidak seimbang dan beban kerja mental yang berlebihan, yang berdampak pada penurunan efektivitas belajar, kelelahan mental, dan risiko burnout. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat motivasi belajar dan beban kerja mental mahasiswa overstudy, menganalisis hubungan antara kedua variabel tersebut, serta memberikan rekomendasi untuk mendukung kesejahteraan mental dan efektivitas belajar mahasiswa. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner motivasi belajar dan metode NASA-TLX untuk mengukur beban kerja mental. Sebanyak 85 mahasiswa overstudy menjadi responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki motivasi belajar pada kategori tinggi (71,76%) meskipun menghadapi beban kerja mental yang signifikan. Analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan positif antara motivasi belajar dan beban kerja mental, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,000. Penelitian ini merekomendasikan strategi institusional seperti dukungan akademik, pelatihan manajemen stres, dan kebijakan fleksibel untuk membantu mahasiswa mencapai kelulusan tepat waktu tanpa mengorbankan kesejahteraan mental mereka.
Kata Kunci: overstudy, motivasi belajar, beban kerja mental, mahasiswa tingkat akhir, metode NASA-TLX