Meningkatnya kesadaran sub sektor fesyen terhadap pewarna alami mendorong permintaan pewarna indigo dari Indigofera tinctoria. Aplikasi pewarna indigo umumnya terbatas pada teknik celup tekstil, sementara potensi pelepah pisang sebagai media alternatif block printing belum dioptimalkan meskipun memiliki saat ini ketersediaannya berlimpah. Penelitian ini bertujuan mengembangkan inovasi aplikasi pewarna alami indigo melalui kombinasi teknik celup dan block printing menggunakan media alternatif pelepah pisang. Penelitian dilakukan melalui studi literatur, wawancara, observasi, dan eksplorasi. Hasil penelitian menunjukkan larutan indigo konsentrasi 200% (6 gram indigo bubuk, 10 gram soda Ash, 10 gram hydrosulfite, 100 ml air panas) menjadi formula optimal untuk block printing dengan definisi motif jelas. Eksplorasi pelepah pisang menghasilkan karakteristik unik dengan ruas dan rongga khas struktur pelepah berupa potongan memanjang menghasilkan bentuk geometris, sedangkan potongan melintang menghasilkan bentuk organis. Kombinasi kedua teknik berhasil menghasilkan berbagai motif yang membentuk komposisi visual ekspresif dan unik. Penelitian menyimpulkan bahwa pewarna alami indigo efektif dimanfaatkan dalam dua teknik penerapan dengan hasil optimal. Manfaat penelitian meliputi optimalisasi potensi pelepah pisang sebagai media alternatif block printing dan penguatan konsep visual berbasis sumber daya alam dengan nilai estetika yang khas.