Tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia menjadi tantangan serius yang memerlukan sistem penanganan yang efektif. Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menunjukkan peningkatan kasus, namun tingkat pelaporan resmi masih sangat rendah akibat proses yang rumit, serta adanya fenomena victim blaming dan ketidakpercayaan korban terhadap proses hukum. Kondisi ini menghambat upaya perlindungan dan penanganan kasus oleh lembaga seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem backend untuk website pengaduan pada layanan DP3A Kota Bandung, guna menyediakan platform pelaporan yang mudah diakses. Metodologi penelitian yang digunakan adalah Rapid Application Development (RAD) karena fleksibilitas dan kemampuannya dalam mengakomodasi umpan balik secara cepat. Sistem ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework Laravel dan basis data MySQL. Metode penelitian mencakup wawancara dengan pihak DP3A untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem, perancangan arsitektur menggunakan Unified Modeling Language (UML), implementasi backend, serta evaluasi melalui serangkaian pengujian. Pengujian yang dilakukan meliputi Load Testing untuk mengukur kinerja sistem dengan beban pengguna 200 dan 600 pengguna dan menghasilkan 0% error rate, User Acceptance Testing (UAT) untuk memvalidasi fungsionalitas dengan 45 skenario yang berhasil berjalan semua , dan System Usability Scale (SUS) yang menghasilkan skor 91 yang artinya sistem mudah digunakan dan diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem backend yang dikembangkan telah berhasil memenuhi seluruh kebutuhan fungsional yang ditentukan. Hasil pengujian kinerja menunjukkan sistem mampu berjalan stabil di bawah beban pengguna yang signifikan. Pengujian UAT dan SUS telah menkofirmasi bahwa sistem telah diterima dengan baik.
Kata Kunci: Backend, Kekerasan Terhadap Perempuan, Rapid Application Development, Website Layanan Pengaduan