Generasi Y dan Z memiliki karakteristik unik karena tumbuh di era digital yang cepat berubah, sehingga informasi untuk berinvestasi pun semakin mudah didapatkan. Namun, perilaku investasi investor seringkali dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis seperti trait anger, trait anxiety, overconfidence, herding effect, dan self-monitoring, yang berpotensi mempengaruhi pengambilan keputusan secara positif maupun negatif. Hal ini berimbas dengan banyaknya investor generasi Y dan Z yang mengalami Fear of Missing Out (FOMO) yang menyebabkan terjerumusnya investor terhadap investasi bodong atau mengalami kegagalan dalam berinvestasi. Mencari tahu bagaimana setiap variabel perilaku mempengaruhi keputusan investasi kaum muda adalah tujuan dari penelitian. Agar dapat memahami dengan lebih baik tentang cara kelompok generasi Y dan Z membuat keputusan investasi, penelitian ini juga mencoba menganalisis pengaruh gabungan dari kelima komponen tersebut. Dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data dan penelitian ini akan dihitung menggunakan metode purposive sampling. Data dianalisis menggunakan teknik regresi berganda untuk mengukur pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan responden yang merupakan generasi Y dan Z di Provinsi Jawa Tengah. Studi ini menemukan bahwa herding behavior, overconfidence dan self-monitoring secara signifikan memengaruhi keputusan investasi generasi Y dan Z. Sebaliknya, trait anger dan trait anxiety tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Temuan ini menggaris bawahi peran krusial faktor psikologis tertentu dalam proses pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini memperkaya literatur manajemen keuangan dan memberikan implikasi praktis bagi lembaga keuangan dan pemerintah dalam mengembangkan program literasi keuangan yang lebih relevan dan efektif bagi generasi muda. Kata Kunci: Keputusan Investasi, Faktor Perilaku, Behavioral Biases