Kemampuan berbahasa Inggris merupakan keterampilan penting bagi mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi. Telkom University Language Center (LaC) menghadapi beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran TOEFL ITP, yaitu keterbatasan waktu belajar mahasiswa, distribusi materi yang kurang efisien, dan kesulitan dalam pemantauan perkembangan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan front-end modul pembelajaran TOEFL ITP yang dapat mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan metode Design Thinking dan teknologi React JS. Metode Design Thinking diterapkan melalui lima tahap: Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. Tahap Empathize melibatkan wawancara mendalam dengan 5 peserta dan 5 instruktur untuk memahami kebutuhan pengguna. Tahap Define menghasilkan user persona, customer journey map, dan problem statement. Tahap Ideate menghasilkan 8 kategori fitur melalui brainstorming dan impact effort matrix. Tahap Prototype mengembangkan desain dari low fidelity hingga high fidelity dengan UI style guide yang konsisten. Tahap Test melakukan validasi melalui usability testing menggunakan tools Maze dan System Usability Scale (SUS). Hasil penelitian menunjukkan aplikasi berhasil dikembangkan dengan fitur dashboard, materi pembelajaran, latihan soal, simulasi TOEFL, konsultasi, notifikasi, dan laporan pembelajaran. Pengujian usability menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi dengan direct success rate 83,3% untuk peserta dan 100% untuk instruktur. Skor SUS rata-rata mencapai 75 untuk peserta (Grade C, Good, Acceptable) dan 82 untuk instruktur (Grade B, Good, Acceptable). Sistem yang dikembangkan terbukti dapat meningkatkan fleksibilitas pembelajaran, efisiensi distribusi materi, dan kemudahan pemantauan perkembangan belajar mahasiswa dalam persiapan TOEFL ITP.