Pemilu merupakan pilar utama demokrasi di Indonesia, namun pelaksanaannya masih menghadapi berbagai tantangan seperti kesalahan input data, ketidakefisienan sistem, serta keterbatasan sumber daya manusia dalam memanfaatkan platform seperti Sidalih dan Sirekap. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX) pada sistem pengelolaan data pemilu berbasis blockchain, serta mengevaluasi fungsionalitas dan tingkat usability-nya. Metode yang digunakan adalah Design Thinking, yang terdiri dari lima tahapan: empathize, define, ideate, prototype, dan testing, dengan fokus pada pemahaman kebutuhan pengguna untuk menghasilkan solusi desain yang relevan. Rancangan UI/UX diimplementasikan menggunakan framework Next.js, dipadukan dengan Tailwind CSS dan TypeScript, sehingga menghasilkan antarmuka yang interaktif. Pengujian usability melibatkan partisipan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan masyarakat umum. Hasil usability testing menunjukkan tingkat keberhasilan penggunaan (success rate) berhasil diselesaikan oleh responden dari KPU Kota Bandung, yang menandakan bahwa seluruh alur utama sistem dapat digunakan dengan baik oleh pengguna. Selain itu, evaluasi menggunakan System Usability Scale (SUS) guna mengukur persepsi pengguna terhadap kegunaan sistem. Hasilnya menunjukkan nilai rata-rata 89,72, yang termasuk dalam kategori A (Best Imaginable). Selain itu, pengujian otomatis menggunakan Selenium IDE dan Katalon menunjukkan bahwa seluruh alur utama sistem dapat dijalankan dengan baik tanpa kendala teknis. Hasil ini mengindikasikan bahwa sistem memiliki potensi dalam meningkatkan transparansi, efisiensi, dan kenyamanan pengguna dalam pengelolaan data pemilu, serta mendukung tata kelola yang inklusif dan akuntabel sebagaimana ditekankan dalam SDG 16.
Kata Kunci— Blockchain, Design Thinking, Frontend, Pemilu, UI/UX