Distribusi produk yang efisien dan tepat waktu merupakan aspek penting dalam industri semen. PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) sebagai produsen semen nasional menggandeng pihak ketiga (3PL) dalam mendistribusikan produknya. Namun, dalam praktiknya, kinerja transporter seringkali mengalami kendala, terutama pada aspek keselamatan dan efisiensi operasional. Evaluasi performa transporter selama ini masih bersifat umum dan belum mampu mengelompokkan karakteristik performa tiap transporter secara spesifik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa transporter berdasarkan data perilaku berkendara seperti Harsh Braking, Harsh Acceleration, Hard Cornering, Over Speed, Rest Time, Driving Time, KM Tripped, dan Total Violation yang diperoleh dari sistem IVMS (In-Vehicle Monitoring System). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah K-Means Clustering untuk mengelompokkan transporter berdasarkan pola performa, serta regresi linier untuk menganalisis pengaruh variabel perilaku terhadap jarak tempuh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa transporter dapat dikelompokkan ke dalam tiga klaster performa, yaitu klaster dengan tingkat pelanggaran tinggi, sedang, dan rendah. Klaster 3 memiliki pelanggaran tertinggi, terutama pada aspek waktu istirahat dan kecepatan, sedangkan klaster 1 menunjukkan performa terbaik. Regresi linier menunjukkan bahwa pelanggaran berkendara memiliki pengaruh signifikan terhadap jarak tempuh yang dicapai transporter.
Berdasarkan hasil klasterisasi dan analisis, disarankan agar PT SBI melakukan evaluasi dan pembinaan yang berbeda untuk tiap kelompok transporter. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas distribusi serta mendorong terciptanya budaya keselamatan dan efisiensi operasional yang lebih baik.
Kata kunci: Transporter, K-Means Clustering, IVMS, Evaluasi Performa, Regresi Linier