PENENTUAN LOKASI OPTIMAL ASPHALT MIXING PLANT DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN METODE FIXED CHARGE FACILITY LOCATION PROBLEM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI - Dalam bentuk buku karya ilmiah

RENDRA BAGUS KUSUMA JATI

Informasi Dasar

20 kali
25.04.3883
000
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Pembangunan infrastruktur jalan yang berkualitas merupakan faktor kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat di Provinsi Jawa Barat. Kebutuhan Asphalt Mixing Plant (AMP) sangat penting untuk memproduksi hotmix, yaitu campuran aspal panas yang digunakan dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah menentukan lokasi optimal AMP yang dapat meminimalkan biaya distribusi sekaligus memenuhi permintaan hotmix di berbagai wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan lokasi AMP di Jawa Barat, khususnya di wilayah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) III, dengan menggunakan metode Fixed Charge Facility Location Problem (FCFLP). 
Metode FCFLP dipilih karena mampu dalam menyelesaikan masalah optimasi yang melibatkan variabel kontinu (seperti biaya dan jarak) dan variabel diskrit (seperti keputusan pembukaan fasilitas). Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data terkait panjang jalan, jumlah penduduk, kondisi jalan, lokasi quarry, lokasi AMP eksisting, dan titik permintaan site di UPTD III. Data tersebut kemudian diolah untuk menghitung biaya hauling (pengangkutan material dari quarry ke AMP) dan biaya distribusi hotmix (dari AMP ke site). Selain itu, faktor-faktor seperti waktu tempuh maksimal (90 menit), kapasitas produksi AMP, dan biaya tetap pembangunan fasilitas juga dipertimbangkan dalam model optimasi. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 AMP eksisting, hanya 5 lokasi yang optimal untuk dibuka, yaitu di Margaasih, Padamulya, Cipageran, Padaasih, dan Wanakerta. Kelima lokasi ini dipilih karena mampu memenuhi seluruh permintaan hotmix di UPTD III dengan biaya distribusi terendah dan waktu tempuh yang tidak melebihi batas 90 menit. Selain itu, lokasi-lokasi tersebut juga menyeimbangkan biaya hauling dan biaya distribusi hotmix sehingga tidak ada dominasi biaya yang terlalu tinggi pada salah satu proses. Total biaya distribusi turun secara signifikan dari Rp 7,37 miliar (eksisting) menjadi Rp 3,90 miliar (usulan), menghemat hingga 47% atau setara dengan Rp 3,47 miliar. 
Analisis sensitivitas dilakukan untuk menguji ketahanan model terhadap perubahan parameter, seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan biaya tetap pembangunan AMP. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun terjadi kenaikan harga BBM hingga 20%, jumlah dan lokasi AMP yang dibuka tetap stabil. Namun, perubahan batas waktu tempuh distribusi (dari 90 menit menjadi 60 atau 120 menit) memengaruhi jumlah AMP yang dibutuhkan, menunjukkan bahwa cakupan waktu tempuh merupakan faktor kritis dalam penentuan lokasi.  
Implikasi dari penelitian ini mencakup dua aspek utama: praktis dan kebijakan. Dari sisi praktis, pengurangan jumlah AMP dari 7 menjadi 5 lokasi dapat menghemat sumber daya, mengurangi penggunaan lahan, dan memastikan kualitas hotmix tetap terjaga selama distribusi. Sementara itu, dari sisi kebijakan, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam merencanakan pembangunan AMP yang lebih efisien dan efektif, dengan mempertimbangkan keseimbangan antara layanan publik dan penghematan anggaran. 
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti asumsi kecepatan truk yang konstan (30 km/jam) tanpa mempertimbangkan kondisi lalu lintas, data permintaan hotmix yang statis, serta kapasitas AMP yang dianggap selalu optimal. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memasukkan faktor dinamis seperti fluktuasi permintaan, downtime produksi, dan biaya operasional yang lebih lengkap. Selain itu, penggunaan rasio biaya yang lebih empiris juga dapat meningkatkan akurasi model. 
Kata kunci: Asphalt Mixing Plant, Optimasi Lokasi, Fixed Charge Facility Location Problem, Hotmix, Biaya Hauling, Biaya Distribusi
 

Subjek

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
 

Katalog

PENENTUAN LOKASI OPTIMAL ASPHALT MIXING PLANT DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN METODE FIXED CHARGE FACILITY LOCATION PROBLEM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI - Dalam bentuk buku karya ilmiah
 
xv, 64p,: il,; pdf file
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

RENDRA BAGUS KUSUMA JATI
Perorangan
Femi Yulianti, Putu Giri Artha Kusuma
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Teknik Logistik
Bandung
2025

Koleksi

Kompetensi

  • ILI3B3 - PERANCANGAN FASILITAS LOGISTIK
  • ILI2C3 - RISET OPERASI
  • III4A4 - TUGAS AKHIR

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini